Monday, July 16, 2012

My Dogs Since I Was A Little Girl Until Now

Sejak usia dini kanak-kanak, keluarga saya sudah memelihara anjing minimal seekor. Sejak itu pulalah kecintaan saya terhadap hewan yang bisa menggonggong ini terpupuk sedikit demi sedikit bahkan sampai sekarang saya tidak pernah merasa cukup untuk menyayangi hanya seekor anjing, in fact i have 12 dogs in my house and I call them all "my fur kids" despite their being naughty everyday but still they able to put smiles on my face and stand there for me when I want to hug them for the comfort they able to give to me.





Anjing pertama yang dipelihara oleh keluarga saya adalah seekor anjing kampung jantan yang bernama Jerry. Mungkin waktu itu kami tidak terlalu memikirkan penulisan namanya apakah Jeri atau Jerri ataukah Jery dan ataukah Jerry, namun kami memanggilnya Jerry. Setelah Jerry berusia agak uzur, dia menghilang entah kemana tak pulang-pulang seperti abang thoyib, untungnya Jerry tidak meninggalkan istri ataupun anaknya yang menunggunya dirumah kami. *____*


Cello with first children



Selepas Jerry, saya bertemu dengan seekor anak anjing betina dipematang sawah tempat saya bermain dulu. Waktu itu sangat umum orang-orang membuang "newborn puppies" especially yang berkelamin betina. Itu dimungkinkan karena pada saat itu masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang kemungkinan untuk mensterilisasi indukan mereka, atau mungkin saja itu dikarenakan pada waktu itu tekhnologi dan ilmu pengetahuan tak sepesat sekarang perkembangannya, bahkan mungkin Dokter hewan pun masyarakat belum mengetahui jika pekerjaan tersebut ada. Kala itu, saya merescue puppy itu dan membawanya pulang kerumah untuk dipelihara, dan saya menamakannya Blacky.


Cello & brother Chubie


Blacky tumbuh menjadi a brave girl, selalu mengikuti saya kemanapun bahkan mengantarkan saya ke sekolah yang berjarak hanya 20 meter dari rumah saya. Kala itu ada sebuah kenangan yang sangat berkesan dan akan membekas didalam hati saya seumur hidup, dimana waktu itu saya sedang naik sepeda menuju arah rumah setelah bermain bersama teman dari sawah. Saya melewati kawasan bungalow milik wisatawan asing, dimana mereka biasanya memelihara anjing penjaga yang bisa dikategorikan galak. 

Saya teringat waktu itu hampir saja seekor anjing menerkam saya jikalau Blacky tidak segera datang menyergap anjing tersebut dan mereka berkelahi. Perkelahiannya berlangsung singkat dan syukurnya tidak terjadi pertumpahan darah. 

Sesampainya dirumah, saya segera memberikan Blacky treat makanan karena keberanian dan kesetiaannya kepada saya, yaitu Nasi yang dicampur dengan susu Dancow. Saat itu, bagi saya makanan seperti itu sudah termasuk mewah untuk seekor anjing peliharaan. Dan Blacky sangat menyukainya.


Dear Milo


Karena Blacky adalah anjing betina, dia beranak-pinak setiap masa kawinnnya. Sangat menyedihkan bila kemudian anak-anaknya harus kami buang dan atau apabila ada yang bersedia untuk merawatnya kebanyakan mereka hanya memilih anak anjing jantan. 

Merenungi hal ini, seringkali saya berharap seandainya waktu itu saya cukup kaya dan mampu untuk melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menolong Blacky, pasti akan saya lakukan. Namun waktu itu umur saya belumlah sepuluh tahun dan ekonomi keluarga bukanlah ekonomi yang mampu untuk menyisihkan uang untuk urusan lain. 

Bahkan parahnya lagi, anak Blacky yang saya pelihara mati muda dikarenakan penyakit misterius yang saya sekarang ketahui adalah sejenis penyakit yang diakibatkan oleh Virus Parvo. Dimana anakan atau anjing akan mati dengan keadaan dehidrasi dan muntaber darah. Tak terbayang kesedihan yang saya alami "hanya" karena memelihara seekor anjing betina, itulah yang saya pikirkan waktu itu.


Dear Robin


Tak kapok-kapok untuk "merecscue" anjing jalanan, kemudian saya bertemu dengan seekor puppy yang kemudian saya namakan Bownie. Bownie adalah seekor anjing betina, ketika itu tahun 2003, Bownie datang kerumah saya dengan keadaan yang sangat mengenaskan. 

Kurus, kaki belakang patah mungkin ada orang yang memukulnya ataupun tertabrak kendaraan, bulu dibadan hampir habis, badan penuh luka yang masih bonyok, mungkin usia Bownie sekitar satu setengah bulan kala itu. 

Orang Tua saya mencoba untuk mengusir Bownie, namun karena keadaan Bownie yang lemah, dia tidak bisa berjalan meski mungkin dia tahu apabila dia tidak pergi dia akan dipukul lagi. Tapi tidak, kami memelihara Bownie. Saya sangat menyayanginya.


Bownie


Bownie tumbuh normal, meski dia berjalan abnormal dikarenakan kaki kiri bagian belakangnya patah. Sungguh lucu dan tragis bila melihat dia mencoba menggaruk punggungnya dengan kakinya yang patah itu, karena garukannya hanya melayang diudara tak mencapai bagian yang gatal, sehingga saya sering membantunya untuk menggaruk bagian itu, dan kaki nya akan melayang-layang diudara dengan goyangan menggaruknya yang khas. 

Seperti hal nya Blacky, Bownie adalah anjing yang setia. Selalu mengikuti saya kemana-mana, sehingga teman-teman karang taruna pasti hafal dengan Bownie apabila dia mengikuti saya ke balai desa. Bownie selalu menunggu saya pulang dari tempat kerja meski hari sudah tengah malam sekali. Dan Bownie pun beranak-pinak meski prosentase survival anaknya lebih tinggi daripada anaknya Blacky. In fact saat ini saya masih memelihara 2 ekor anaknya Bownie bersama saya dirumah baru.


Chubie's older brother Ubie


Chubie


Suatu pagi ketika saya sedang bekerja melayani tamu direstoran, just for your information saya adalah seorang koki disebuah hotel apartement di Kuta waktu itu, orangtua saya memberitahukan lewat sms bahwa Bownie sudah tiada. Mungkin tak ada orang yang menyayangi anjing seperti saya menyayangi anjing saya ditempat saya bekerja, mereka tidak tahu bagaimana hancurnya perasaan saya ketika dikabari berita itu. 

Saya murung dan tidak bisa berkonsentrasi untuk bekerja. Saya berpesan kepada orangtua saya agar Bownie dikuburkan menunggu kepulangan saya dari tempat kerja. Namun apa daya, mereka tak mendengarkan dan saya tidak bisa melihat Bownie meski untuk yang terakhir kalinya untuk mengantarkan kepergiannya. 

Semalaman saya menangis dan meratapi kepergiannya, menyalahkan kenapa Bownie harus pergi, kenapa itu harus terjadi dan bagaimana saya merasa bersalah tidak sanggup merawat Bownie dengan baik. Kala itu, di Bali sedang merebak isu Virus Rabies dan telah jatuh banyak korban meninggal karena gigitan anjing. 

Pemerintah mengantisipasinya dengan meng-eliminasi dengan cara pembunuhan massal anjing jalanan dan anjing tak bertuan dan ataupun anjing yang tidak memiliki kalung sudah tervaksin rabies. Termasuk Bownie, yang sudah menggigit habis kalung vaksin rabiesnya dan akhirnya menjadi korban dikarenakan dia suka berpatroli dijalanan tanpa menyadari bahaya eliminasi yang sedang mengincarnya. I'm so Sorry Bowniee...


Bownie with Mochi & Jerry on the background

I dedicate this song to my Bownie..

My Bownie lies over the Ocean..
My Bownie lies over the Sea..

My Bownie lies over the Ocean..
Oh bring back my Bownie to me...


to be continued

SKB 2012

5 comments:

  1. i would be grateful if you'd like to leave a comment. :)

    ReplyDelete
  2. cerita yg menyedihkan,terima kasih telah menyayangi anjing dan hewan hewan yg lain. semoga anda diberi kesehatan dan umur yg panjang.

    ReplyDelete
  3. @anonymous : terimakasih banyak atas doanya dan terimakasih banyak sudah berkunjung ke blog saya dan menyempatkan untuk menulis komen disini. semoga anda juga diberikan kesehatan dan umur yang panjang :).

    ReplyDelete
  4. salut buat anda. Saya juga sangat sedih apabila anjing_anjing saya mati (ada yg diracun dan mati tua). Sekarang saya mempunyai 2 anjing betina yang saya ambil dari jalanan,kalau melihat anak anjing terlantar ingin rasanya menyelamatkan sebanyak-banyak tapi apa daya saya tdk mampu krn keterbatasan ekonomi, tempat dan ijin ortu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, sungguh mulia niat dan apa yang anda lakukan bagi anjing jalanan itu. saya doakan semoga Tuhan selalu memberikan anda rezeki yang lebih sehingga dimudahkan jalan anda untuk menolong sebanyak-banyaknya hewan terutama anjing2 jalanan yang memang sangat membutuhkan pertolongan. amin..

      Delete

i would be grateful if you'd like to leave a comment. :)